Shalat Gerhana

1. Tata cara shalat Gerhana Bulan / Matahari

Pada saat terjadi fenomena alam gerhana bulan maupun gerhana matahari kita dianjurkan untuk melaksanakan shalat sunah, ke dua shalat sunah itu dalam islam biasa disebut dengan shalat Kusufain.

Shalat yang dilaksanakan pada saat terjadi gerhana bulan dalam islam disebut dengan shalat Khusuf dan shalat yang dilaksanakan pada saat terjadi gerhana matahari

dalam islam disebut dengan shalat kusuf. hukum mengerjakan kedua shalat tersebut adalah sunah muakkad

Shalat gerhana dilaksanakan dua rakaat dengan 4 ruku dan 4 sujud, tiap-tiap rakaat dua ruku dan dua sujud. cara ini telah dipilih oleh Imam Syafi'i,

Imam Malik, Al-Laits, Ahmad, Abu Tsur dan jumhur ulama. mereka berdasar pada hadist-hadist yang telah disebutkan sebelumnya.

a. Shalat dua rakaat dengan 4 kali ruku dan 4 kali sujud yaitu pada rakaat yang pertama sesudah ruku dan i'tidal membaca Al-Fatihah lagi, kemudian rukuk sekali lagi dan i'tidal lagi. kemudian sujud seperti biasa.

b. Pada rakaat yang kedua sama seperti rakaat yang pertama. dengan demikian sahalat gerhana itu semuanya ada 4 ruku, 4 Al-Fatihah dan 4 sujud.

c. Bacaan Al-Fatihah dan surah lainnya dalam shalat gerhana bulan di nyaringkan. sedangkan dalam shalat gerhana matahari tidak dinyaringkan. ketika membaca surah pada tiap-tiap rakaatnya disunahkan membaca suratan yang panjang.

d. Jika shalat gerhana itu dilakukan seperti shalat biasa dengan dua rakaat dan dua ruku, maka tidak ada halangan, yakni cukup sah pula shalatnnya.

2.1 Niat Shalat Gerhana Bulan (Khusuf)

أُصَلِّيْ سُنَّةَ لِخُسُوْفِ الْقَمَرِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى


Usholli sunnatan likhusuufil qomari rok 'taini lillahi taa'ala

Artinya : "Aku niat shalat sunnah gerhana bulan dua rakaat karena Allah ta'ala"

2.2 Niat Shalat Gerhana Matahari (Kusuf)

أُصَلِّيْ سُنَّةَ لِكُسُوْفِ الشَّمسِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى


Usholli sunnatan likusuufis syamsi rok'taini lillahi taa'ala

Artinya : "Aku niat shalat sunnah gerhana matahari dua rakaat karena Allah ta'ala "

3. Doa di waktu ini merupakan salah satu doa yang mustajabah.

إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ يُخَوِّفُ بِهِمَا عِبَادَهُ وَإِنَّهُمَا لَا يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ فَإِذَا رَأَيْتُمْ كُسُوفَ أَحَدِهِمَا فَصَلُّوا وَادْعُوا حَتَّى يَنْكَشِفَ مَا بِكُمْ


“Sesungguhnya matahari dan bulan itu adalah dua tanda kekuasaan Allah, agar hamba takut kepadaNya.

Terjadinya gerhana matahari dan bulan itu bukanlah karena kematian seeorang. Maka jika engkau melihatnya, maka shalatlah dan berdoalah hingga gerhana itu tersingkap dari kalian” (HR. An Nasa’i; shahih)