Shalat Istikharah

1. Tata cara shalat Istikharah

Shalat Istikharah ialah shalat yang dikerjakan untuk meminta petunjuk kepada Allah Swt,

dikarenakan sedang bingung diantara beberapa pilihan dan merasa ragu untuk memilih atau bingung untuk memutuskan sesuatu hal tersebut.

Hukum mengerjakan sholat Istikharah adalah sunah dan di kerjakan paling sedikit dua rakaat.

2. Niat shalat :

أُصَلِّيْ سُنَّةَ الاِسْتِخَارَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى


Ushollii sunnatal istikhooroti rok’ataini lillaahi ta’aalaa

Artinya: Aku niat shalat sunnah istikharah dua raka’at karena Allah Ta’ala

3. Doa setelah shalat Istikharah

اَللّٰهُمَّ اِنِّى اَسْتَخِيْرُكَ بِعِلْمِكَ وَاَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ وَاَسْئَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ فَاِنَّكَ تَقْدِرُ وَلَآاَقْدِرُ وَلَآاَعْلَمُ وَاَنْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوْبِ. اَللّٰهُمَّ اِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ اَنَّ هَذَااْلاَمْرَ(...)خَيْرٌلِّىْ فِىْ دِيْنِىْ وَمَعَاشِىْ فَاقْدُرْهُ لِىْ وَيَسِّرْهُ لِىْ ثُمَّ بَارِكْ لِىْ فِيْهِ وَاِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ اَنَّ هذَااْلاَمْرَشَرٌّلِّىْ فِىْ دِيْنِىْ وَمَعَاشِىْ وَعَاقِبَةِ اَمْرِىْ وَعَاجِلِهِ وَآجِلِهِ فَاصْرِفْهُ عَنِّىْ وَاصْرِفْنِيْ عَنْهُ وَاقْدُرْهُ لِيَ الْخَيْرَحَيْثُ كَانَ ثُمَّ رَضِّنِىْ بِهِ


Allaahumma inni astakhiiruka bi'ilmika wa astaqdiruka biqudratika wa as aluka min fadlikal 'aziimi fa innaka taqdiru wa laa aqdiru wa laa a'lamu wa anta 'allaamul guyuub.

Allaahumma in kunta ta'lamu anna haadzal amro (.....) khairul lii fii diinii wa ma'aasyi faqdurhu lii wa yassirhu lii tsumma baarik lii fii hi wa in

kunta ta'lamu anna haadzal amro syarrun lii fii diinii wa ma'aasyii wa 'aaqibati amrii wa 'aajlihii fashrifhu 'annii wasrifnii 'anhu waqdurhu liyal-khaira haitsu kaana tsumma rodh-dhinii bihi.

ARTI

"Ya Allah sesungguhnya aku memohon petunjuk dari ilmu-Mu, memohon kekuatan dari kekuasaan-Mu, dan memohon karunia-Mu yang besar,

karena sesungguhnya aku tidak kuasa sedang Engkau kuasa, dan aku tidak mengetahui sedang Engkau Maha Mengetahui semua yang gaib.

Ya Allah jika Engkau mengetahui bahwa urusan ini (sebut keperluanya) baik bagiku, agama dan kehidupanku,

maka tetapkan dan mudahkanlah ia bagiku kemudian berkatilah aku, dan jika Engkau mengetahui bahwa urusan ini buruk bagiku,

bagi agama dan kehidupanku serta akibat dari urusanku, baik untuk masa sekarang maupun untuk masa mendatang, maka hindarkanlah ia dariku dan hindarkanlah pula diriku darinya,

dan tetapkanlah hal yang terbaik bagiku menurut semestinya, kemudian ridhailah aku."