Tafsir Ibnu Katsir
Surat An-Nahl
Tafsir ayat 56-60

Allah Swt. menceritakan keburukan-keburukan orang-orang musyrik yang menyembah berhala-berhala dan patung-patung serta tandingan-tandingan yang mereka ada-adakan di samping Allah tanpa pengetahuan.

Mereka sediakan untuk berhala-berhala itu satu bagian dari apa yang direzekikan oleh Allah untuk mereka. Seperti yang disitir oleh firman Allah yang menceritakan ucapan mereka:


{هَذَا لِلَّهِ بِزَعْمِهِمْ وَهَذَا لِشُرَكَائِنَا فَمَا كَانَ لِشُرَكَائِهِمْ فَلا يَصِلُ إِلَى اللَّهِ وَمَا كَانَ لِلَّهِ فَهُوَ يَصِلُ إِلَى شُرَكَائِهِمْ}


Ini untuk Allah, sesuai dengan persangkaan mereka, dan ini untuk berhala-berhala kami. Maka saji-sajian yang diperuntukkan bagi berhala-berhala mereka tidak sampai kepada Allah; dan saji-sajian yang diperuntukkan bagi Allah,

maka sajian itu sampai kepada berhala-berhala mereka. Amat buruklah ketetapan mereka itu. (Al-An’am: 136) .Yakni mereka menetapkan bagi tuhan-tuhan sembahan mereka suatu bagian bersama-sama dengan bagian Allah,

bahkan mereka menye-jajarkannya dengan Allah. Maka Allah bersumpah dengan menyebut nama Zat-Nya sendiri Yang Mahamulia, bahwa sesungguhnya Dia kelak akan meminta pertanggungjawaban dari mereka

terhadap hal-hal yang mereka buat-buat itu. Sesungguhnya mereka benar-benar akan mendapat balasan dari perbuatannya dan kelak Allah akan membalasnya dengan balasan yang sempurna, yaitu di neraka Jahanam. Untuk itu Allah Swt. berfirman:


{تَاللَّهِ لَتُسْأَلُنَّ عَمَّا كُنْتُمْ تَفْتَرُونَ}


Demi Allah, sesungguhnya kalian akan ditanyai tentang apa yang telah kalian ada-adakan. (An-Nahl: 56)Kemudian Allah Swt. menyebutkan perihal sikap mereka, bahwa mereka menjadikan para malaikat

—hamba-hamba Allah— sebagai makhluk jenis perempuan, lalu mereka menganggapnya sebagai anak-anak perempuan Allah, yang mereka sembah juga selain-Nya. Mereka melakukan kekeli­ruan yang sangat besar

dalam tiga penilaian tersebut. Mereka menisbatkan kepada Allah Swt. bahwa Allah mempunyai anak, padahal Allah tidak beranak. Kemudian mereka memberikan kepada-Nya bagian anak yang paling rendah,

yaitu anak-anak perempuan, padahal mereka tidak senang hal tersebut buat diri mereka sendiri, seperti yang disebutkan di dalam firman-Nya:


{أَلَكُمُ الذَّكَرُ وَلَهُ الأنْثَى تِلْكَ إِذًا قِسْمَةٌ ضِيزَى}


Apakah (patut) untuk kalian (anak) laki-laki dan untuk Allah (anak) perempuan? Yang demikian itu tentulah suatu pembagian yang tidakadil. (An-Najm: 21-22)Dan firman Allah Swt. dalam surat ini, yaitu:


{وَيَجْعَلُونَ لِلَّهِ الْبَنَاتِ سُبْحَانَهُ}


Dan mereka menetapkan bagi Allah anak-anak perempuan. Mahasuci Allah. (An-Nahl: 57)Yakni Mahasuci Allah dari perkataan dan apa yang mereka buat-buat itu.


{أَلا إِنَّهُمْ مِنْ إِفْكِهِمْ لَيَقُولُونَ وَلَدَ اللَّهُ وَإِنَّهُمْ لَكَاذِبُونَ أَصْطَفَى الْبَنَاتِ عَلَى الْبَنِينَ مَا لَكُمْ كَيْفَ تَحْكُمُونَ}


Ketahuilah bahwa sesungguhnya mereka dengan kebohongannya benar-benar mengatakan, "Allah beranak.” Dan sesungguhnya mereka benar-benar orang-orang yang berdusta. Apakah Tuhan memilih (mengutamakan)

anak-anak perempuan daripada anak laki-laki? Apakah yang terjadi pada kalian? Bagaimana (caranya) kalian menetapkan? (Ash-Shaffat: 151-154)Adapun firman Allah Swt.:


{وَلَهُمْ مَا يَشْتَهُونَ}


sedangkan untuk mereka sendiri (mereka tetapkan) apa yang mereka sukai (yaitu anak-anak laki-laki). (An-Nahl: 57)Maksudnya, untuk diri mereka sendiri mereka memilih anak-anak laki-laki,

enggan menerima anak-anak perempuan yang kemudian mereka nisbatkan kepada Allah. Mahatinggi Allah dari ucapan mereka dengan ketinggian yang setinggi-tingginya.


{وَإِذَا بُشِّرَ أَحَدُهُمْ بِالأنْثَى ظَلَّ وَجْهُهُ مُسْوَدًّا}


Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak perempuan, hitamlah (merah padamlah) mukanya. (An-Nahl: 58)Yakni tampak murung karena sedih dengan karunia anak yang diterimanya.


{وَهُوَ كَظِيمٌ}


dan dia sangat marah. (An-Nahl: 58) Yaitu diam karena sangat sedih.


{يَتَوَارَى مِنَ الْقَوْمِ}


Ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak. (An-Nahl: 59) Maksudnya, tidak suka bila dirinya dilihat oleh orang-orang.


{مِنْ سُوءِ مَا بُشِّرَ بِهِ أَيُمْسِكُهُ عَلَى هُونٍ أَمْ يَدُسُّهُ فِي التُّرَابِ}


disebabkan buruknya berita yang disampaikan kepadanya. Apakah dia akan memeliharanya dengan menanggung kehinaan ataukah akan menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup)? (An-Nahl: 59)Yakni jika dia membiarkan

anak perempuannya hidup, berarti dia membiarkannya hidup terhina; dia tidak memberikan hak waris kepada­nya, tidak pula memperhatikannya, dia lebih mengutamakan anak laki-laki daripada anak perempuan.


{أَمْ يَدُسُّهُ فِي التُّرَابِ}


ataukah akan menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup). (An-Nahl: 59)Yaitu mengebumikannya hidup-hidup, seperti yang biasa mereka lakukan di masa Jahiliah. Maka apakah yang tidak mereka sukai itu dan mereka menolaknya buat diri mereka, lalu mereka menjadikannya buat Allah?


{أَلا سَاءَ مَا يَحْكُمُونَ}


Ketahuilah, alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu. (An-Nahl: 59)Alangkah buruknya apa yang mereka katakan itu, alangkah buruknya apa yang mereka bagikan itu,

dan alangkah buruknya apa yang mereka nisbatkan kepada-Nya. Makna ayat ini sama dengan ayat lain yang mengatakan:


{وَإِذَا بُشِّرَ أَحَدُهُمْ بِمَا ضَرَبَ لِلرَّحْمَنِ مَثَلا ظَلَّ وَجْهُهُ مُسْوَدًّا وَهُوَ كَظِيمٌ}


Padahal apabila salah seorang di antara mereka diberi kabar gem­bira dengan apa yang dijadikan sebagai misal bagi Allah Yang Maha Pemurah, jadilah mukanya hitam pekat, sedangkan dia amat menahan sedih. (Az-Zukhruf: 17) Firman Allah Swt.:


{لِلَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِالآخِرَةِ مَثَلُ السَّوْءِ}


Orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, mempunyai sifat yang buruk. (An-Nahl: 60) Maksudnya, kekurangan itu hanyalah pantas dinisbatkan kepada mereka.


{وَلِلَّهِ الْمَثَلُ الأعْلَى}


dan Allah mempunyai sifat Yang Mahatinggi. (An-Nahl: 60)Yakni Kesempurnaan yang mutlak dari segala seginya, hal inilah yang pantas dinisbatkan kepada Allah.


{وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ}


dan Dialah YangMahaperkasa lagi Mahabijaksana. (An-Nahl: 60)