Tafsir Ibnu Katsir
Surat Luqman
Tafsir ayat 20-21

Allah Swt. mengingatkan kepada makhluk-Nya akan semua nikmat yang telah Dia limpahkan kepada mereka, bahwa Dia telah menundukkan bagi mereka semua bintang yang di langit sebagai penerangan buat mereka di malam hari dan di siang harinya.

Dia telah menciptakan pula bagi mereka awan, hujan, salju serta embun yang ada di langit, dan Dia jadikan langit bagi mereka sebagai atap yang terpelihara.

Dan Allah telah menciptakan bagi mereka bumi ini sebagai tempat tinggal yang disertai sungai-sungainya, pepohonannya, tanam-tanamannya, dan buah-buahannya.

Dia telah melimpahkan pula kepada mereka nikmat-nikmat-Nya yang lahir dan yang batin, yaitu dengan mengutus para rasul dan menurunkan kitab-kitab-Nya kepada mereka untuk menyingkirkan semua keraguan dan penyakit.

Tetapi dengan adanya semua itu tidaklah mereka semuanya beriman, bahkan di antara mereka ada orang-orang yang membantah tentang keesaan Allah dan diutus-Nya para rasul.

Bantahan mereka terhadap hal itu tidak berdasarkan pengetahuan, tidak bersandarkan kepada alasan yang benar, tidak pula berdasarkan kitab yang ada lagi benar.

Karena itulah maka disebutkan oleh firman Allah Swt.:


{وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يُجَادِلُ فِي اللَّهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ وَلا هُدًى وَلا كِتَابٍ مُنِيرٍ}


Dan di antara manusia ada yang membantah tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu pengetahuan atau petunjuk dan tanpa kitab yang memberi penerangan. (Luqman: 20) Yakni kitab yang jelas lagi memberikan penerangan yang gamblang.


{وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ}


Dan apabila dikatakan kepada mereka. (Luqman: 21) Maksudnya, dikatakan kepada mereka yang membantah tentang keesaan Allah.


{اتَّبِعُوا مَا أَنزلَ اللَّهُ}


Ikutilah apa yang diturunkan Allah. (Luqman: 21) kepada Rasul-Nya berupa syariat yang disucikan.


{قَالُوا بَلْ نَتَّبِعُ مَا وَجَدْنَا عَلَيْهِ آبَاءَنَا}


Mereka menjawab, "(Tidak), tetapi kami (hanya) mengikuti apa yang kami dapati bapak-bapak kami mengerjakannya.” (Luqman: 21) Tiada alasan bagi mereka melainkan hanya mengikuti jejak bapak-bapak mereka yang terdahulu. Dalam ayat lain Allah Swt. berfirman menjawab mereka:


{أَوَلَوْ كَانَ آبَاؤُهُمْ لَا يَعْقِلُونَ شَيْئًا وَلا يَهْتَدُونَ}


(Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui sesuatu apa pun, dan tidak mendapat petunjuk? (Al-Baqarah: 170)

Hai orang-orang yang beralasan mengikuti perbuatan nenek moyangnya, apakah kalian tetap mengikuti mereka juga sekalipun mereka berada di jalan yang sesat, lalu kalian menjadi generasi penerus mereka dalam kesesatan itu?

Karena itulah disebutkan dalam surat ini melalui firman selanjutnya:


{أَوَلَوْ كَانَ الشَّيْطَانُ يَدْعُوهُمْ إِلَى عَذَابِ السَّعِيرِ}


Dan apakah mereka (akan mengikuti bapak-bapak mereka) walaupun setan itu menyeru mereka ke dalam siksa api yang menyala-nyala (neraka)? (Luqman: 21)