Fara' dan 'Atirah

حَدَّثَنَا مَحْمُودُ بْنُ غَيْلَانَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ ابْنِ الْمُسَيَّبِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا فَرَعَ وَلَا عَتِيرَةَ

Mahmud bin Ghailan menceritakan kepada kami, Abdurrazzaq menceritakan kepada kami, Ma'mar mengabarkan kepada kami dari Az-Zuhri, dari Ibnu Al Musayyab, dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, "Tidak ada fara' dan tidak ada 'atirah". Shahih: Ibnu Majah (3168) Muttafaq alaih.

Fara' adalah anak pertama dari binatang, kemudian mereka menyembelihnya (untuk sembahan mereka). Ia berkata, "Dalam bab ini ada riwayat lain dari Nubaisyah, Mikhnaf bin Sulaim, Abu Al Usyara' dari bapaknya". Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah hasan shahih".

Al 'Atirah adalah binatang yang disembelih pada bulan Rajab dengan maksud mengagungkan bulan tersebut, karena bulan itu merupakan permulaan bulan-bulan haram (mulia). Bulan-bulan haram itu adalah Rajab, Dzulqa'dah, Dzulhijjah dan Muharram.

Sedangkan bulan-bulan haji adalah Syawal, Dzulqa'dah dan sepuluh hari dari bulan Dzulhijjah. Demikianlah yang diriwayatkan dari beberapa sahabat Rasulullah SAW dan selain mereka.