Aqiqah

حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ حُجْرٍ أَخْبَرَنَا عَلِيُّ بْنُ مُسْهِرٍ عَنْ إِسْمَعِيلَ بْنِ مُسْلِمٍ عَنْ الْحَسَنِ عَنْ سَمُرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْغُلَامُ مُرْتَهَنٌ بِعَقِيقَتِهِ يُذْبَحُ عَنْهُ يَوْمَ السَّابِعِ وَيُسَمَّى وَيُحْلَقُ رَأْسُهُ

Ali bin Hujr menceritakan kepada kami, Ali bin Mushir mengabarkan kepada kami dari Ismail bin Muslim, dari Hasan dari Samurah, ia berkata, "Rasulullah SAW bersabda,

'Seorang anak tergadai dengan aqiqahnya, yang disembelih atas namanya pada hari ke tujuh —dari hari kelahirannya—, diberi nama dan dicukur rambut kepalanya'. " Shahih: Ibnu Majah (3165).

Hasan bin Ali Al Khallal menceritakan kepada kami, Yazid bin Harun menceritakan kepada kami. Sa'id bin Abu Arubah mengabarkan kepada kami dari Qatadah, dari Hasan, dari Samurah bin Jundab, dari Rasulullah SAW,... seperti hadits di atas.

Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah hasan shahih". Para ulama mengamalkan hadits ini; mereka sangat menganjurkan penyembelihan —kambing— aqiqah pada hari ke-7,

namun apabila tidak bisa, maka dianjurkan untuk melaksanakannya pada hari ke-14. Jika tidak bisa juga, maka dianjurkan untuk melaksanakannya pada hari ke-21. Mereka juga berkata, "Kambing yang mencukupi untuk aqiqah adalah kambing yang mencukupi untuk kurban".