Makruh Mendatangi (menggauli) Wanita yang Sedang Haid

حَدَّثَنَا بُنْدَارٌ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ وَعَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَهْدِيٍّ وَبَهْزُ بْنُ أَسَدٍ قَالُوا حَدَّثَنَا حَمَادُ بْنُ سَلَمَةِ عَنْ حَكِيمٍ الْأَثْرَمِ عَنْ أَبِي تَمِيمَةَ الهُجَيْمِيِّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ أَتَى حَائِضًا أَوْ امْرَأَةً فِي دُبُرِهَا أَوْ كَاهِنًا فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Bundar menceritakan kepada kami, Yahya bin Sa'id, Abdurrahman bin Mahdi, dan Bahez bin Asad menceritakan kepada kami, mereka berkata, "Hammad bin Salamah menceritakan kepada kami dari Hakim Al Atsram, dari Abu Hurairah, dari Nabi SAW, beliau bersabda,

'Barangsiapa menggauli istrinya yang sedang haid atau menggauli istrinya lewat duburnya, atau mendatangi dukun (tukang ramal), maka ia telah kafir kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad SAW'. " Shahih: Ibnu Majah (639)

Abu Isa berkata, "Kami tidak mengetahui hadits ini kecuali dari hadits Hakim Al Atsram, dari Abu Tamimah Al Hujaimi, dari Abu Hurairah." Makna ini menurut ulama adalah untuk memberatkan.

Diriwayatkan dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Barangsiapa mendatangi (menggauli) wanita yang sedang haid, maka ia hendaknya bersedekah satu Dinar!"

Seandainya menggauli wanita yang sedang haid merupakan suatu bentuk kekufuran, maka dia tidak diperintahkan untuk membayar kafarat. Muhammad melemahkan sanadnya hadits ini. Abu Tamimah Al Hujaimi adalah Tharif bin Mujalid.